Ini yaitu Narasi Riil Seseorang Anak Yang Durhaka Pada Orang Tuanya Yang Diserang Azab Pedih
Di Dunia, Moga-moga narasi ini bisa diambil pelajari dan hikmahnya. Bila apa pun
dan bagaimanapun, Orang tua harus kita hormati dan kita sayangi seperti mereka menyayangi
kita di waktu kecil.
Anak salah satu dan istrinya mendapatkan warisan yang sangat besar waktu ayahnya wafat
dunia. Warisan itu mereka pakai begitu jeli dan teliti sampai bisa utk mengongkosi
pendidikan putra kebanggaannya sampai lulus. Takdir tambah berpihak pada keluarga itu kala si
Budi, sebut saja demikianlah, berhasil raih pekerjaan bergengsi dengan gaji yg wah.
Bertepatan berjalannya kala, Kehidupan keluarga itu tambah bahagia. Sang ibu yang menginginkan
tengok kebahagiaannya nampak sempurna selekasnya bergegas mencarikan calon jodoh utk Budi.
Walaupun pilihan dari sang Ibunda tak di setujui, Budi pada akhirnya menikah dengan seseorang
gadis baik hati serta mereka dikaruniai dua anak yang menyejukkan pandangan.
Istri Budi ini benarbenar menyayangi ke-2 mertuanya, bahkan juga melebihi rasa sayang ke-2
orang tuanya sendiri. Namun, berbarengan berlalunya waktu, usia senja memang tak dapat
disangkal. Dari sinilah, narasi itu dimulai.
Budi demikian merasa kesusahan dengan tingkah ibunya yang sudah tua renta. Dia tak punyai saat
untuk mengurus ibunya dan malas menyewa pembantu. Selanjutnya, sang bunda yang telah
senja itu dimasukkan ke panti jompo. Dia beralasan, negara siapkan fasilitas panti jompo.
kenapa tidak dipakai. Walaupun sesungguhnya, harta Budi demikian banyak dan melimpah. apabila cuma
menyewa pembantu ditempat tinggalnya mungkin saja saja biaya yang dikeluarkan sama juga dengan cost
pengeluarannya dalam sehari.
Mendengar langkah Budi yang menginginkan
kirim Ibunya ke panti jompo, sebagian besar
kerabat dan saudara Budi mengatakan ketidaksetujuannya. Karena memasukkan ibu kandung
sendiri ke panti jompo yaitu satu aks
Dada Budi terasa sesak. Seperti terjepit. namun, keputusannya tetaplah kokoh. Selanjutnya, dia
mendatangi
satu di antara rekanan curhatnya waktu saat sekolah dulu. Usai mengeluhkan
perlakuan kerabat yang menolak langkahnya, rekanan berbagi yang dikehendaki mendukung jadi
mencela perlakuan Budi pada ibunya.
Budi semakin jengkel dengan orangorang di sekitarnya. Dia berang besar. Lantas meninggalkan
rumah rekannya itu tidak ada merubah keputusannya untuk kirim ibunya ke panti
jompo. Demikian hari kemarin, Dia kirim ibunya panti jompo tidak ada dijenguk dan di perhatikan
meskipun. Walaupun sesungguhnya, wanita tua renta itu sekarang ini dalam kondisi sakit akut.
Terlupa dengan ibunya, Budi semakin menyibukkan diri dalam bisnisnya. Bahkan, waktu ada
berita bila ibunya tengah alami sakaratul maut, dia kabur ke luar negeri tanpa ada ada
sepengetahuan keluarga dan kerabatnya.
Setelah selesai semua permasalahan terkait jenazah ibunya, Budi kembali pulang dengan perasaan
datar. Seperti tak berjalan apaapa di keluarganya. Dia tak sadar. Ada azab pedih yang
telah disiapkan oleh Allah di dunia ini buat dia. Kurun saat yang dekat.
Istri yang disayanginya dan anak pertamanya alami kecelakaan demikian tragis. keduanya
dikabarkan meninggal dunia dunia di tempat kecelakaan. Budi hanya bisa menangis dan menghela nafas
panjang tidak ada merasa bila itu yakni azab Allah karena telah durhaka pada ibunya.
Belum sembuh luka Budi yang pedih itu, anak bungsu satusatunya yang akan menjadikan penerus semua
usahanya juga memikul derita sakit. Sakitnya aneh. Tidak di kenali penyakit dan obatnya.
Bahkan sampai berkeliling dari satu negara ke negara lain untuk berobat. Namun, akhirnya
nihil.
Tinta takdir telah jadi kering. Yang telah berjalan tidak bisa kembali. Uang sudah habis
untuk berobat, Namun anak bungsunya meninggal dunia mengenaskan. Budi semakin terpuruk waktu lihat
bisnisnya hancur. Semua karyawannya kabur, asetnya dibawa kabur oleh sebagian staf serta
orangorang paling dekatnya. Semua yang dia bangun selama sebagian puluh th. rubuh
kurun waktu relatif cepat. Hatinya inginkan menjerit, Dia meskipun tak kuasa untuk
berbuat apaapa
Ya Allah, ampunilah dosa kami dan dosa ke-2 orang-tua kami. Sayangilah keduanya seperti
sayang keduanya pada kami saat kami masih tetap belia. Aamiin.
Wallahu A’lam
Sumber : http://www.satuceritanet.com/
0 Komentar untuk "SUBBHANALLAH INI LAH Kisah Nyata: Anak Durhaka Terkena Azab Pedih Di Dunia:TOLONG BANTU SEBAR LUASKAN"